SINTESA AL-GHAZALI DAN EMILE DURKHEIM DALAM PENDIDIKAN MORAL MASYARAKAT MODERN

https://doi.org/10.12345/jir.v5i2.148

Authors

  • WIRASANDI

Keywords:

Pendidikan moral, Al-Gazali, Emile Durkheim

Abstract

Persoalan pendidikan moral memang harus diakui bukanlah persoalan baru. Banyak ahli pendidikan dalam merumuskan konsep-konsep pendidikannya telah mengaitkan dan menjadikan moral sebagai bagian tidak terpisahkan dari sistem pendidikan. Bahkan sering dikatakan bahwa terbentuknya moral yang baik pada subyek didik merupakan tujuan hakiki dari seluruh proses dan aktifitas pendidikan. Masalah moral secara normatif seharusnya sudah implisit dalam setiap program pendidikan, atau dengan kalimat lain meskipun dalam setiap satuan pelajaran telah disisipkan “pendidikan moral”, namun konseptualisasi sistem pendidikan moral secara khusus tetap diperlukan guna memberikan arah atau panduan kepada pelaku pendidikan dalam menjalankan sistem pendidikan moral. Al-Ghazali mengurai etika (moral) sebagai sesuatu yang bercorak mistis. Sumber moral adalah wahyu dan al-Ghazali menolak rasio sebagai prinsip pengarah dalam tindakan etis manusia. Studi ilmiah tentang moralitas menurut Emile Durkheim pada dasarnya mengisyaratkan usaha serius untuk mengkaji fenomena kehidupan moral sebagai fenomena rasional sejalan dengan evolusi peradaban dan pencerahan masyarakat, konsekuensinya sekularisasi pendidikan moral dapat diterima sebagai keniscayaan sebab transformasi sejarah memang menuntut demikian. Durkheim berpendapat bahwa moralitas harus bersifat rasional dan dibentuk berdasarkan pijakan nalar.
Kata kunci : Pendidikan moral, Al-Gazali, Emile Durkheim

The issue of moral education must be recognized is not a new problem. Many educational experts in formulating educational concepts have linked and made morals an integral part of the education system. In fact it is often said that the formation of good morals in the subject is the ultimate goal of all processes and educational activities. Normative moral issues should be implicit in any educational program, or with any other sentence even in every teaching unit inserted "moral education", but the conceptualization of the moral education system in particular is necessary to provide direction or guidance to educators in the moral education system. Al-Ghazali unravels ethics (moral) as something mystical. The moral source is revelation and Al-Ghazali rejects the ratio as the guiding principle in human ethical action. The scientific study of morality according to Emile Durkheim basically suggests a serious attempt to study the phenomenon of moral life as a rational phenomenon in line with the evolution of civilization and the enlightenment of society, consequently the secularization of moral education is acceptable as a necessity because historical transformation does so. Durkheim argues that morality must be rational and formed on the basis of reason.
Keywords: Moral education, Al-Gazali, Emile Durkheim

Downloads

Download data is not yet available.

Published

02/18/2020

How to Cite

WIRASANDI. (2020). SINTESA AL-GHAZALI DAN EMILE DURKHEIM DALAM PENDIDIKAN MORAL MASYARAKAT MODERN. Journal Ilmiah Rinjani : Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani, 5(2), 79–88. https://doi.org/10.12345/jir.v5i2.148