Peran Sanggar Seni Kesumba Dalam Melestarikan Kesenian Tradisional Melayu

https://doi.org/10.53952/jir.v12i1.571

Authors

Keywords:

Sanggar Kesumba, Peran, Melestarikan Kesenian

Abstract

The Malay tribe in West Kalimantan is a native or indigenous population originating from the land of Indonesian Kalimantan. The current real situation is that some traditional works of art are extinct and some are on the verge of extinction. The lack of a platform or media to get to know and study art is one of the reasons why traditional art is difficult to maintain. This article examines the role of the Kesumba Art Studio in preserving traditional Malay arts in the Mempawah area and its surroundings. This research aims to gain knowledge about the role of kesumba studios in seeking the existence of traditional arts in West Kalimantan. The data in this research is written in qualitative descriptive form which will present it in the form of words. A sociological approach is taken to better understand the results of observations, interviews, documentation, data analysis and results. The results of this research are that the Kesumba Art Studio is a studio that is still trying to maintain traditional Mempawah arts by developing, re-teaching and displaying them so that the arts do not become extinct. The role of the Kesumba Art Studio in traditional arts is as a forum or shelter for a number of art practitioners, as a medium for education in the form of non-formal education, as entertainment for the community of art enthusiasts, as a place to organize strategies regarding the arts they pursue, as an arts community, as a source of income for activists art and strengthen brotherhood. must be factual and concise.

Keywords: Kesumba Art Studio,role, preserving art

ABSTRAK

Suku Melayu di Kalimantan Barat adalah penduduk asli atau pribumi yang berasal dari tanah Kalimantan Indonesia. Kondisi real sekarang ini sebagian karya seni tradisional punah dan sebagian lagi diujung kepunahan. Kurangnya wadah atau media untuk mengenal dan mempelajari sebuah kesenian merupakan salah satu alasan mengapa kesenian tradisional sulit untuk dipertahankan. Tulisan ini mengupas peran Sanggar Seni Kesumba dalam menjaga kelestarian kesenian tradisional melayu di daerah Mempawah dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang peran sanggar kesumba dalam mengupayakan eksistensi kesenian tradisional di Kalimantan Barat.  Data-data dalam penelitian ini ditulis dalam bentuk deskriptif kualitatif yang akan mengangkatnya dalam bentuk kata-kata. Pendekatan sosiologi dilakukan untuk lebih mengetahui hasil dari observasi,wawancara, dokumentasi, analisis data higga hasil. Hasil dari penelitian ini yaitu Sanggar Seni Kesumba merupakan sanggar yang masih berupaya mempertahankan kesenian tradisional Mempawah dengan cara mengembangkan, mengajarkan kembali, hingga menampilkannya agar kesenian tersebut tidak punah. Peranan Sanggar Seni Kesumba dalam kesenian tradisional adalah sebagai wadah atau tempat bernaung sejumlah pelaku seni, sebagai media edukasi dalam bentuk Pendidikan nonformal, sebagai hiburan masyarakat sekitar peminat seni, sebagai tempat mengatur strategi seputar seni yang ditekuni, sebagai paguyuban seni, sebagai sumber penghasilan bagi pegiat seni serta mempererat persaudaraan. harus faktual dan ringkas.

Kata kunci: Sanggar Kesumba, Peran, Melestarikan Kesenian

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad, I. M., & Laksono, A. (2023). Upaya Paguyuban Budi Laras dalam Pelestarian Seni Karawitan di Kampung Tematik Seni Budaya Jurang Blimbing Kota Semarang. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 6(2). https://doi.org/10.14710/endogami.6.2.1-10

Gusmail, S., & Anwar, K. (2021). EKSISTENSI TARI DROP DARUET DARI ACEH PIDIE DAN UPAYA PELESTARIAN DI ERA MODERNISASI. TANDIK: Jurnal Seni Dan Pendidikan Seni, 1(1). https://doi.org/10.33654/tdk.v1i1.1243

Handayani, N. F. (2019). Eksistensi Tari Angguk Grobogan di Sanggar Angguk Karya Remaja Desa Karangrejo Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan. Seni Tari.

Mariana, Dina, Dwi Oktariani. 2023. Manajemen Organisasi Sanggar Seni Kesumba di Kabupaten Mempawah. Jurnal Gorga.

Mikaresti, P., & Mansyur, H. (2022). PEWARISAN BUDAYA MELALUI TARI KREASI NUSANTARA. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(1). https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.33333

Oktariani, Dwi. 2023. Penanaman Nilai Moral Pada Anak Usia Dini Melalui Tari Tradisional.di Sanggar Flamingo.Jurnal GoldenAge.

Oktariani, Dwi. 2023. Tari Jepin Langkah Simpang. Lakeisha.

Pujiwiyana. 2010. Pembinaan Seni pada Paguyuban Seni Tradisional Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Sleman. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Sakirin, S., Bagiastra, I. K., Murianto, M., Idrus, S., & Kurniansah, R. (2021). PERAN KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) DALAM PENGEMBANGAN POTENSI WISATA GUNUNG SASAK DI DESA KURIPAN GIRI SASAKA. Journal Of Responsible Tourism, 1(2). https://doi.org/10.47492/jrt.v1i1.993

Soemaryatmi. (2018). Struktur Pertunjukan Karya Kolosal Tari Bandungrejo. Panggung, 28(1).

Suhendra, Roby. 2019. Makna Simbol Properti Tari Selodang Mayang di Pulau Pedalaman Kabupaten Mempawah. Skripsi. Pontianak. Universitas Tanjungpura.

Sukerti, N. W., Marsiti, C. I. R., Adnyawati, N., & Dewi, L. J. E. (2017). Pengembangan Tradisi Megibung Sebagai Upaya Pelestarian Seni Kulier Bali. Seminar Nasional Riset Inovatif, 2004.

Syafrayuda, D. R. (2015). EKSISTENSI TARI PAYUNG SEBAGAI TARI MELAYU MINANGKAU DI SUMATERA BARAT. Ekspresi Seni, 17(2). https://doi.org/10.26887/ekse.v17i2.102

Wati, R., & Malarsih. (2018). Eksistensi Tari Ronggeng Bugis Di Sanggar Pringgadhing Plumbon Cirebon. Jurnal Seni Tari, 7(1).

Published

01/26/2024

How to Cite

Oktariani, D. (2024). Peran Sanggar Seni Kesumba Dalam Melestarikan Kesenian Tradisional Melayu. Journal Ilmiah Rinjani : Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani, 12(1), 15–24. https://doi.org/10.53952/jir.v12i1.571