KONVERGENSI STUNTING DI DESA KERUMUT KECAMATAN PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Authors

  • M.Zainuddin Prodi Ilmu Hukum- UGR
  • Lalu Nurul Yaqin Prodi Pendidikan Bahasa Inggris-UGR

Keywords:

Konvergensi, Stuting Desa Kerumut

Abstract

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama,umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.

Kegitan  pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) yang merupakan pendekatan dan metode yang memungkinkan masyarakat secara bersama-sama menganalisis masalah kesehatannya dalam rangka merumuskan perencanaan dan kebijakan secara  nyata. Sehingga implementasi tujuan jangka panjang dari program ini yaitu menjadikan Desa Kerumut desa bebas stunting.

Pelaksanaan dalam pelaksanaanya pengabdian ini dengan menggunakan pendekatan PRA   melibatkan orang-orang yang secara tidak langsung dapat menerapkan atau mensosialisasikan ke bawah. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pengabdian ini, aparatur Desa, Kader posyandu, Kepala Wilayah dan juga tenaga ahli, serta LSM LAPEKDAM NU Lombok Timur di ditemukan data angka stunting di Desa Kerumut mencapai 47 orang atau 23,4% anak dari 201 anak umur 0

– 23 bulan yang ada di Desa Kerumut. Adanya pernikahan dini sebanyak  10 kasus dalan beberapa tahun terakhir yang diduga berpotensi menimbulkan stunting. Beberapa intervensi yang diberikan terhadap kasus ini antara lain; pemerintah desa telah mengaloasikan dana sebesar 20% dari APBDes, penggalakan Posyandu bagi ibu hamil dan balita, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) setiap jadwal posyandu Gerakan Program GAKI (Gangguan Akibat Kurang Iodium), Gerakan Bank Sampah untu kebersihan lingkungan, sosialisasi dan edukasi mengenai pernikahan dini. Kerjasama dengan TK/PAUD terkait laporan status kesehatan (tinggi dan berat badan) anak di atas 5 tahun.

Published

2021-09-07