https://jurnal.ugr.ac.id/index.php/jir/issue/feedJournal Ilmiah Rinjani : Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani2024-01-26T06:13:54+08:00Lalu Nurul Yaqinlayaqin@gmail.comOpen Journal Systems<table style="border-collapse: collapse; width: 100%;"> <tbody> <tr> <td style="width: 20.0606%;"> <p> <strong>Journal Summary</strong></p> <p><strong><img class="aligncenter" src="https://jurnal.ugr.ac.id/public/journals/3/cover_issue_23_en_US.jpg" alt=" View Vol. 9 No. 1 (2021): Journal Ilmiah Rinjani: Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani " width="113" height="161" /></strong></p> </td> <td style="width: 79.9394%; text-align: justify;"> <p>Jurnal Ilmiah Rinjani diterbitkan mulai tahun 2015 dengan ISSN (print): <span style="font-size: 11pt;"><a href="http://www.issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1422446265&1&&" target="_blank" rel="noopener">2442-3416</a></span> dan ISSN (online): <span style="font-size: 11pt;"><a href="http://www.issn.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1566447411&1501&&" target="_blank" rel="noopener">2714-6049</a>. </span> Frekuensi terbitan sebanyak 2 kali setahun, yaitu bulan Januari dan Juli oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM), Universitas Gunung Rinjani, berisi hasil penelitian dan ulasan ilmiah dalam bidang ilmu-ilmu sosial, hukum, agribisnis, perikanan, pendidikan dan humaniora. Journal Ilmiah Rinjani Terkareditasi (<a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals?q=journal+ilmiah+rinjani">SINTA 6) No. </a><a title="SK" href="https://drive.google.com/file/d/1VS6r0MnxWd9l8xIF8Dfx8MSBc8BrR7cg/view?usp=sharing"><strong>105/E/KPT/2022</strong> Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.</a></p> <p>Journal Ilmiah Rinjani (JIR) was published starting in 2015 with a frequency of 2 times a year ( January and July) by Institute for Research and Community Service (LPPM), Gunung Rinjani University. The Journal Ilmiah Rinjani is a multidisciplinary journal containing research results and scientific reviews in the social sciences, law, agribusiness, fisheries, education, and humanities.The Journal Ilmiah Rinjani Accredited (SINTA 6) No. 105/E/KPT/2022 Ministry of Education, Culture, Research, and Technology.</p> </td> </tr> <tr> <td style="width: 20.0606%;"><strong>Tools</strong></td> <td style="width: 79.9394%;"><a href="https://www.grammarly.com/" target="_blank" rel="noopener">Grammarly</a>, <a href="https://www.mendeley.com/?interaction_required=true" target="_blank" rel="noopener">Mendeley</a>, <a title="ithenticate" href="http://www.ithenticate.com/" target="_blank" rel="noopener">iThenticate</a>, <a href="https://www.turnitin.com/">Turnitin</a></td> </tr> </tbody> </table>https://jurnal.ugr.ac.id/index.php/jir/article/view/549Peralihan Bahasa Kaum Iban di Negara Brunei Darussalam 2023-11-10T15:06:09+08:00Ashrol Rahimy Damitrahimy.damit@ubd.edu.bnLalu Nurul Yaqinlalu.yaqin@ubd.edu.bnAieza Surieana Rusdi21b0171@ubd.edu.bnAmieziezaitul Syazlien Ezzeq Ezrynah Amirul Syafiee21b0030@ubd.edu.bnSerianie Abdullah Sofian21b0032@ubd.edu.bn<p>This study aims to examine the phenomenon of language transition that occurs among the Iban people in Brunei Darussalam. The inquiry method is used to identify patterns of language transition. The findings of this investigation found that although Iban is still the main language, it is slowly being replaced by Brunei Malay. Among the causes are mixed marriages between the Iban tribe and other tribes, migration to new places due to work incentives or mixed marriages, and social communication factors that prioritize the Bruneian Malay language. There is awareness among the respondents and they have a positive attitude towards their mother tongue. The majority of them hope that the Iban language will continue to be maintained and used. They also stated that it would be a loss if their mother tongue disappeared. This positive language attitude is reflected in those who continue to use Iban, where they feel proud to speak it even in public places.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Kajian ini bertujuan untuk meneliti fenomena peralihan bahasa yang berlaku dalam kalangan kaum Iban di Negara Brunei Darussalam. Metode kaji selidik digunakan dalam mengidentifikasi pola peralihan bahasa. Penemuan penyelidikan ini mendapati meskipun bahasa Iban masih menjadi bahasa utama namun bahasa tersebut perlahan-lahan diganti oleh bahasa Melayu Brunei. Antara penyebabnya ialah kahwin campur antara puak Iban dengan puak lain, migrasi ke tempat baharu atas dorongan pekerjaan atau kahwin campur, dan faktor komunikasi sosial yang mengutamakan bahasa Melayu Brunei. Terdapat kesedaran dalam kalangan responden dan mereka memiliki sikap positif terhadap bahasa ibunda mereka. Majoriti mereka berharap agar bahasa Iban terus dipelihara dan digunakan. Mereka juga menyatakan adalah satu kerugian jika bahasa ibunda mereka pupus. Sikap bahasa yang positif ini tercermin dalam kalangan mereka yang kekal menggunakan bahasa Iban di mana mereka merasa bangga untuk menuturkannya meskipun di tempat awam.</p> <p><strong>Keywords:</strong> Language switching; Language extinction; Iban language; The Iban; Brunei Darussalam</p> <h2> </h2>2024-01-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Journal Ilmiah Rinjani : Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjanihttps://jurnal.ugr.ac.id/index.php/jir/article/view/571Peran Sanggar Seni Kesumba Dalam Melestarikan Kesenian Tradisional Melayu2024-01-15T01:04:31+08:00Dwi Oktarianidwi.oktariani@fkip.untan.ac.id<p>The Malay tribe in West Kalimantan is a native or indigenous population originating from the land of Indonesian Kalimantan. The current real situation is that some traditional works of art are extinct and some are on the verge of extinction. The lack of a platform or media to get to know and study art is one of the reasons why traditional art is difficult to maintain. This article examines the role of the Kesumba Art Studio in preserving traditional Malay arts in the Mempawah area and its surroundings. This research aims to gain knowledge about the role of kesumba studios in seeking the existence of traditional arts in West Kalimantan. The data in this research is written in qualitative descriptive form which will present it in the form of words. A sociological approach is taken to better understand the results of observations, interviews, documentation, data analysis and results. The results of this research are that the Kesumba Art Studio is a studio that is still trying to maintain traditional Mempawah arts by developing, re-teaching and displaying them so that the arts do not become extinct. The role of the Kesumba Art Studio in traditional arts is as a forum or shelter for a number of art practitioners, as a medium for education in the form of non-formal education, as entertainment for the community of art enthusiasts, as a place to organize strategies regarding the arts they pursue, as an arts community, as a source of income for activists art and strengthen brotherhood. must be factual and concise.</p> <p><strong>Keywords</strong>: <em>Kesumba Art Studio,role, preserving art</em></p> <p>ABSTRAK</p> <p>Suku Melayu di Kalimantan Barat adalah penduduk asli atau pribumi yang berasal dari tanah Kalimantan Indonesia. Kondisi real sekarang ini sebagian karya seni tradisional punah dan sebagian lagi diujung kepunahan. Kurangnya wadah atau media untuk mengenal dan mempelajari sebuah kesenian merupakan salah satu alasan mengapa kesenian tradisional sulit untuk dipertahankan. Tulisan ini mengupas peran Sanggar Seni Kesumba dalam menjaga kelestarian kesenian tradisional melayu di daerah Mempawah dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang peran sanggar kesumba dalam mengupayakan eksistensi kesenian tradisional di Kalimantan Barat. Data-data dalam penelitian ini ditulis dalam bentuk deskriptif kualitatif yang akan mengangkatnya dalam bentuk kata-kata. Pendekatan sosiologi dilakukan untuk lebih mengetahui hasil dari observasi,wawancara, dokumentasi, analisis data higga hasil. Hasil dari penelitian ini yaitu Sanggar Seni Kesumba merupakan sanggar yang masih berupaya mempertahankan kesenian tradisional Mempawah dengan cara mengembangkan, mengajarkan kembali, hingga menampilkannya agar kesenian tersebut tidak punah. Peranan Sanggar Seni Kesumba dalam kesenian tradisional adalah sebagai wadah atau tempat bernaung sejumlah pelaku seni, sebagai media edukasi dalam bentuk Pendidikan nonformal, sebagai hiburan masyarakat sekitar peminat seni, sebagai tempat mengatur strategi seputar seni yang ditekuni, sebagai paguyuban seni, sebagai sumber penghasilan bagi pegiat seni serta mempererat persaudaraan. harus faktual dan ringkas.</p> <p>Kata kunci: <em>Sanggar Kesumba, Peran, Melestarikan Kesenian</em></p> <h2> </h2>2024-01-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Journal Ilmiah Rinjani : Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjanihttps://jurnal.ugr.ac.id/index.php/jir/article/view/570Analisis Kata Tayi Dalam Parambahan Brunei2024-01-04T16:26:08+08:00Nurhusnina Asyiqin Asnansyqeenasnan@gmail.comBadriyah Yusofbadriyah.yusof@ubd.edu.bnNurul Asyiqin Azlinurulasyiqinbintiazli@gmail.com<p>This paper presents a qualitative analysis of the use of the lexeme 'tayi' in Parambahan Brunei (parambahan) and its symbolic significance in reflecting the Brunei community's beliefs and way of life. As a complex form of Brunei's Malay figurative language, PB encompasses the Malay community's moral values, ethics, and beliefs. The study examines ten verbs containing the lexeme 'tayi' and explores how this element is symbolically utilized to convey negativity, uselessness, worthlesness, or harmful behavior in the society. Findings have shown that not only Parambahan Brunei embodies the cultural nuances, values and worldview of the local community but it also showcases their wisdom in projecting politeness and communication ethics, among others, even in less desirable situations. This also echoes language's relation to the society it serves or reflects, in addition to its role in preserving and promoting cultural heritage.</p> <p><strong>Keywords</strong>: <em>Parambahan Brunei, metaphors, semantics, Malay culture and society</em></p> <p>ABSTRAK</p> <p>Makalah ini menganalisis penggunaan leksem <em>tayi</em> atau 'tahi' dalam Parambahan Brunei atau parambahan sebagai representasi pemikiran dan cara hidup masyarakat Brunei. Sebagai salah satu cabang bahasa kiasan Melayu Brunei, PB mengandungi kompleksiti intelektualiti yang merangkumi nilai moral, etika, dan kepercayaan masyarakat Melayu. Dalam makalah ini, sepuluh parambahan yang mengandungi leksem <em>tayi</em> akan dibincangkan secara kualitatif deskriptif untuk melihat bagaimana unsur ini digunakan secara simbolik bagi menyampaikan gagasan yang berkaitan dengan perilaku negatif, sia-sia, tidak bernilai ataupun memudaratkan dalam masyarakat. Kajian ini memperlihatkan bagaimana leksem ini digunakan sebagai cerminan pemahaman dan penilaian masyarakat Brunei terhadap aspek kesantunan, kehalusan bahasa, dan etika dalam berkomunikasi meskipun dalam situasi yang kurang menyenangkan. Penelitian ini menunjukkan bahawa parambahan bukan sahaja merupakan wahana komunikasi tetapi juga sebagai cerminan bagi pemikiran dan nilai hidup masyarakat Brunei.</p> <p>Kata kunci: <em>Parambahan Brunei, Kata Kiasan, Semantik, Budaya dan Masyarakat Melayu</em></p> <p><em><br /></em><br /><br /></p>2024-01-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Journal Ilmiah Rinjani : Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjanihttps://jurnal.ugr.ac.id/index.php/jir/article/view/553An insight On The Contemporary Islamic Art Of Brunei From 1984 To 20192023-11-16T04:33:34+08:00Pg Mohd Rahiman Pg Aliudinrahiman.aliudin@ubd.edu.bnRui Oliveira Lopesrui.lopes@ubd.edu.bnMaslin bin Jukim/Jukinmaslin.jukim@ubd.edu.bn<p>As one of the Muslim-majority countries in Southeast Asia, Brunei Darussalam is not new when it comes to the production of contemporary Islamic artworks, with its local artists regularly showcasing their work in both local and international art exhibitions. However, it is notable that comprehensive academic investigations focusing on the field of Islamic art in Brunei remain noticeably absent. As a result, this study aims to address this gap by examining contemporary Islamic art in Brunei from 1984 to 2019, produced by its local Muslim artists. Employing a formal analysis approach, this study focuses on three primary aspects of the artworks to obtain an insight into the trends of the production: (1) date of production, (2) art media, and (3) artistic styles. A total of 384 visual artworks including drawings, paintings, sculptures, mixed media and installations were analysed. The year 1984 is selected as this study’s starting point due to its historical significance in Brunei’s trajectory, coinciding with its Independence Day. Since then, the country has experienced notable developments in its governance, economic stability, administrative reforms, religious institutions, educational enhancements, and, consequently, its art practices.</p>2024-01-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Journal Ilmiah Rinjani : Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjanihttps://jurnal.ugr.ac.id/index.php/jir/article/view/569Implementasi Pemberdayaan Masyarakat Ekonomi Kreatif Pada Masyarakat Dusun Montong Mesir Desa Borok Toyang2023-12-15T09:06:17+08:00Ahmad Yaniahmadyani@undikma.ac.idM. Zainal MustamiinzaenalMustamiin@undikma.ac.id<p>Empowerment is a process, method, action that makes people empowered, namely the ability to do something or the ability to act in the form of reason, endeavor or effort to develop various aspects of life, both material and spiritual, in order to achieve the ideals and goals of a nation. The empowerment process does not occur by it self, but with the participation and participation of the community so that it is effective. The creative economy is one of the important concepts in empowering the economy of the people of Montong Mesir, because there are quite a lot of community empowerment programs in the field of creative economy which have been proven to be able to improve the community's economy. The method used is a qualitative approach with a secondary data matrix, documentation is then processed through stages data reduction, data presentation, and conclusions. The research results show that the implementation of community empowerment and the overall capacity of higher education actors has been running effectively. Research findings show that sustainable impact evaluation requires consistent community empowerment and encouraging economic approaches, creative models of sustainable community empowerment, community monitoring and strengthening based on community participation as well as placing the community as key actors and innovative approaches to empowerment in the Montong Mesir, Borok Toyang Village.</p> <p><strong>Keywords: </strong>Empowerment, Creative Economy</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pemberdayaan merupakan proses, cara, perbuatan yang membuat berdaya, yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak yang berupa akal, ikhtiar atau upaya untuk mengembangkan berbagai aspek kehidupan masyarakat baik material maupun spiritual guna mencapai cita-cita dan tujuan suatu bangsa. Proses pemberdayaan tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi dengan keikutsertaan dan partisipasi masyarakat sehingga berdaya guna. Ekonomi kreatif menjadi salah satu konsep penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat dusun montong mesir, sebab cukup banyak program pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi kreatif yang terbukti mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.Metode yang digunakan adalah metode dengan pendekatan kualitatif dengan matriks data sekunder, dokumentasi kemudian dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan implementasi pemberdayaan masyarakat dan kapasitas aktor perguruan tinggi secara keseluruhan sudah berjalan secara efektif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa evaluasi dampak berkelanjutan memerlukan konsistensi pemberdayaan masyarakat dan mendorong pendekatan ekonomi kreatif model pemberdayaan masyarakat berkelanjutan, pemantauan dan penguatan berbasis partisipasi masyarakat serta menempatkan masyarakat selaku aktor kunci dan pendekatan inovatif pemberdayaan masyarakat di dusun Montong Mesir Desa Borok Toyang.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Pemberdayaan, Ekonomi Kreatif</p> <p><strong> </strong></p> <p> </p> <p><strong> </strong></p>2024-01-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Journal Ilmiah Rinjani : Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjanihttps://jurnal.ugr.ac.id/index.php/jir/article/view/567Pengaruh Faktor-Faktor Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Pada Masyarakat Desa Beleke Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat2023-12-12T16:41:23+08:00Siska Siska Alpianialpainisiska1@gmail.comIndah Indah Ariffiantiindahariffianti99@gmail.comNizar H.Nizar Hamdinizar_hamdi69@yahoo.com<p><em>This research aims to examine the influence of entrepreneurship education, family environment, income expectations on entrepreneurial interest among teenagers in Beleke village, Gerung district. West Lombok. Research variable; independent variable; Entrepreneurship Education (X1), Family Environment (X2), and Income Expectations (X3), the dependent variable is Entrepreneurial Interest (Y). This research is associative research, a sample of 40 with a sampling technique: simple random sampling. The analysis technique used is multiple linear regression. The results of this research indicate that the Entrepreneurship Education variable has a negative and insignificant effect on Entrepreneurial Interest T Count < T Table (115 < 1.688), the Family Environment variable has a significant positive influence on Entrepreneurial Interest T Count > T Table (3.504 > 1.688), the Expectation variable Income has a significant positive effect on T Count > T Table (2.061 > 1.688). Simultaneously, it shows that the variables of entrepreneurship education, family environment, and income expectations have a positive and significant influence as indicated by calculated F > F table (34.598 > 2.87). The most dominant variable influencing interest in entrepreneurship is the family environment</em></p> <p><em>Keywords: Entrepreneurship Education, Family Environment, Expectations Income, Interest in Entrepreneurship</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan menguji Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Lingkungan Keluarga, Ekspektasi Pendapatan Terhadap Minat Berwirausaha Remaja Desa Beleke Kec.Gerung Kab. Lombok Barat. Variabel penelitian; variabel independent; Pendidikan Kewirausahaan (X1), Lingkungan Keluarga (X2), dan Ekspektasi Pendapatan (X3), variabel dependen adalah Minat Berwirausaha (Y). Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, sampel sebanyak 40 dengan teknik pengambilan sampel: <em>simple random sampling</em>. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Pendidikan Kewirausahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Minat Berwirausaha T Hitung < T Tabel (115 < 1,688), Variabel Lingkungan Keluarga memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Minat berwirausaha T Hitung > T Tabel (3,504 > 1,688), variabel Ekspektasi Pendapatan berpengaruh positif signifikan T Hitung > T Tabel ( 2,061 > 1,688). Secara simultan menunjukkan bahwa variabel pendidikan kewirausahaan, lingkungan keluarga, dan ekspektasi pendapatan memiliki pengaruh positif dan signifikan ditunjukkan dengan F hitung > F tabel (34,598 >2,87). Variabel paling dominan berpengaruh terhadap minat berwirausaha adalah Lingkungan Keluarga</p> <p>Kata Kunci : Pendidikan Kewirausahaan, Lingkungan Keluarga, Ekspektasi Pendapatan, Minat Berwirausaha</p> <p> </p> <p> </p> <p> </p>2024-01-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Journal Ilmiah Rinjani : Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjanihttps://jurnal.ugr.ac.id/index.php/jir/article/view/558Strategi Pemasaran Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Di Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur2023-12-11T20:39:22+08:00Mohammad Subhanamakbaeng77@gmail.comSujilia Ardinisujilia128@gmail.com<p><em>This research aims to determine: 1) marketing channels for Tilapia (oreochromis niloticus), 2) marketing strategies for Tilapia (oreochromis niloticus). </em><em>Market problems are one of the main problems faced by Tilapia (Oreochromis Niloticus) fish farmers in Aikmel District, East Lombok Regency. This market access problem has an impact on the sustainability of the Tilapia (Oreochromis Niloticus) fish farming business carried out by the community. Tilapia (Oreochromis Niloticus), is one of the freshwater aquaculture commodities which has quite important economic value. Efficient fish marketing occurs if the marketing channel includes producers (fish farmers)-collectors-consumers, because it can shorten marketing channels and reduce operational costs. Marketing of Tilapia (Oreochromis Niloticus) fish in Aikmel District, East Lombok Regency can be carried out using several strategies, namely: 1) SO Strategy: Maximizing the potential of land and POKDAKAN by providing training activities and program outreach to POKDAKAN, 2) ST Strategy: Improving the quality of human resources and POKDAKAN in managing the Tilapia (Oreochromis Niloticus) fish cultivation business, 3) WT Strategy: Maximizing production technology training activities, market management to maximize the use of Tilapia (Oreochromis Niloticus) cultivation land, and 4) WO Strategy: Maximizing the role of Trading Businesses to achieve marketing stability Tilapia fish (Oreochromis Niloticus).</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> marketing strategy; tilapia; aikmel; east lombok</em></p> <p>ABSTRAK</p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) saluran pemasaran ikan Nila (<em>oreochromis niloticus</em>), 2) strategi pemasaran Ikan Nila (<em>oreochromis niloticus</em>). Permasalahan pasar menjadi salah satu permasalahan utama yang yang dihadapi oleh pembudidaya ikan Nila (<em>oreochromis niloticus</em>) di Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur. Permasalahan akses pasar ini berdampak kepada keberlanjutan usaha budiaya ikan Nila (<em>oreochromis niloticus</em>) yang dilakukan oleh masyarakat. Ikan nila (<em>oreochromis niloticus</em>) atau disebut Tilapia, merupakan salah satu komoditi perikanan budidaya air tawar yang memiliki nilai ekonomis yang cukup penting. Pemasaran ikan yang efisien terjadi apabila saluran pemasaran meliputi Produsen (Pembudidaya ikan)-Pengepul-Konsumen, karena dapat mempersingkat saluran pemasaran dan menekan biaya operasional. Pemasaran ikan Nila (<em>oreochromis niloticus</em>) di Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur dapat dilakukan dengan beberapa strategi yaitu: 1) Strattegi SO: Memaksimalkan potensi lahan dan POKDAKAN dengan memberikan kegiatan pelatihan dan sosialisasi program kepada POKDAKAN, 2) Strategi ST: Meningkatkan kualitas SDM dan POKDAKAN dalam pengelolaan usaha budidaya ikan Nila (<em>oreochromis niloticus</em>), 3) Strategi WT: Memaksimalkan kegiatan pelatihan teknologi produksi, manajeman pasar untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan budidaya ikan Nila (<em>oreochromis niloticus</em>), dan 4) Strategi WO: Memaksimalkan peran Usaha Dagang untuk mencapai stabilitas pemasaran ikan Nila (<em>oreochromis niloticus</em>).</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> <em>strategi pemasaran; ikan nila; aikmel;lombok timur</em><em> </em></p> <p> </p>2024-01-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Journal Ilmiah Rinjani : Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjanihttps://jurnal.ugr.ac.id/index.php/jir/article/view/573Analisis Kelemahan Kebijakan Hukum Pidana Sebagai Sarana Penanggulangan Tindak Pidana Pemilu2024-01-18T12:17:51+08:00M. Zainuddinzenmasbagik31@gmail.comMurahyusufmurah@gmail.com<p><em>This research aims to review the weaknesses of criminal law policies as a means of dealing with election crimes. Elections are a mechanism in a democratic country to elect the President, Governor, Regent/Mayor, DPR, DPD, Provincial DPRD and Regency/City DPRD which are held once every 5 years. However, in its implementation there has been an increase in criminal acts which need to be addressed immediately. Methodology This research is normative legal research using a conceptual approach and statutory approach. The legal materials used are secondary legal materials sourced from documented legal materials. Analysis of legal materials uses qualitative descriptive. This study found that criminal law has become an important instrument in dealing with election violations, but the existence of system weaknesses is a serious obstacle. Some weaknesses include unclear legal norms, violations of human rights in law enforcement, and low penalties that do not provide a deterrent effect. In addition, the implementation of criminal law is often disproportionate to various forms of election violations.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: Criminal Law Policy; General Election Crime</em></p> <p>ABSTRAK</p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengulas kelemahan kebijakan hukum pidana sebagai sarana penanggulangan tindak pidana pemilu. Pemilu merupakan mekanisme dalam negara demokrasi untuk memilih Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota, DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/kota yang diselanggarakan 5 tahun sekali. Akan tetapi pelaksanaanya terjadi peningkatan tindak pidana yang perlu segera diatasi. Metodologi Penelitian ini merupakan penelitian hukum normative dengan menggunakan pendekatan konseptual (<em>conceptual Approach</em>) dan perundang-undangan (<em>Statute Aproach</em>). Bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan skunder yang bersumber dari bahan-bahan hukum yang telah terdokumentasi, Analisis bahan hukum menggunakan deskriptif kualitatatif. Kajian ini menemukan hasil yaitu hukum pidana telah menjadi instrumen penting dalam menanggulangi pelanggaran pemilu, namun adanya kelemahan sistem menjadi hambatan serius. Beberapa kelemahan meliputi ketidakjelasan norma hukum, pelanggaran hak asasi manusia dalam penegakan hukum, dan rendahnya hukuman yang tidak memberikan efek jera. Selain itu, implementasi hukum pidana seringkali tidak proporsional terhadap berbagai bentuk pelanggaran pemilu.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> <em>Kebijakan Hukum Pidana; Tindak Pidana Pemiihan umum</em></p> <h2> </h2> <p> </p>2024-01-26T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Journal Ilmiah Rinjani : Media Informasi Ilmiah Universitas Gunung Rinjani